Sekutu Vladimir Putin, Yevgeny Prigozhin Akui Ikut Campur Dalam Pemilihan AS
RIAU24.COM - Yevgeny Prigozhin, seorang pengusaha Rusia yang secara luas dianggap sebagai sekutu Vladimir Putin, mengatakan pada hari Senin bahwa kekuatan luar ikut campur dalam pemilihan Amerika Serikat. Pernyataan itu dibuat sebagai tanggapan atas laporan Bloomberg yang menuduh Prigozhin dan lainnya melakukan berbagai operasi termasuk penciptaan "pabrik troll" untuk mempengaruhi hasil pemilihan AS.
“Tuan-tuan, kami ikut campur, kami ikut campur dan kami akan ikut campur,” kata Prigozhin.
"Hati-hati, tepat, pembedahan dan cara kami melakukannya, cara kami bisa," tambahnya menurut Reuters.
Pada bulan September tahun ini, Prigozhin menegaskan bahwa dia adalah pendiri kelompok tentara bayaran Wagner yang terkenal yang dituduh beroperasi di Ukraina. Kyiv mengatakan bahwa kelompok tentara bayaran itu membantu pasukan Rusia dalam operasi mereka di Ukraina dan melakukan operasi siluman sendiri.
Menyusul pengungkapan itu, pengusaha itu menghadapi sanksi dari sejumlah negara termasuk Amerika Serikat, Kanada, dan Jerman. Kelompok tentara bayaran Wagner juga dianggap berbahaya oleh berbagai negara barat dan upaya dilakukan untuk menetralisir keterlibatannya dalam konflik.
Pengumuman itu datang hanya beberapa hari menjelang pemilihan paruh waktu di AS yang akan sangat penting bagi masa jabatan Joe Biden sebagai Presiden. Partai Republik sudah mengendalikan senat dan kemenangan di DPR akan berarti lebih banyak masalah bagi pemerintah saat ini. Pemilihan akan berlangsung pada 8 November dan beberapa ahli percaya bahwa Donald Trump dapat mengumumkan kampanye kepresidenannya dalam beberapa hari mendatang.
***