RIAU24.COM - Sebuah video yang memuat keluarga Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sedang berjoget di sebuah rumah makan menjadi viral di media online.

Dalam video, terlihat ayah dan ibu almarhum Brigadir J tampak ikut berjoget bersama.

Tidak hanya itu, kuasa hukum keluarga Brigadir J yakni Kamaruddin Simanjuntak ikut berjoget sambil memegang uang pecahan Rp100 ribu. Kamarudin terlihat membagikan uang tersebut alias nyawer ke beberapa orang yang ikut berjoget.

Keterangan dalam potongan video tersebut tertulis bahwa keluarga almarhum Brigadir J berjoget setelah persidangan Ferdy Sambo atas kasus pembunuhan anak mereka.

Dalam video itu tampak semuanya sedang berjoget tarian khas Batak yakni tor-tor dengan diiringi tabuhan musik.

Menanggapi hal tersebut, Kamaruddin Simanjuntak mengakui bahwa yang ada di video viral tersebut adalah dirinya dan keluarga Brigadir J.

Ia menjelaskan bahwa joget-joget itu terjadi ketika acara makan malam di restoran Batak, Sipir Ni Tondi daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Makan malam di restoran Batak itu berlangsung setelah keluarga almarhum Brigadir J memberikan kesaksiannya di sidang Ferdy Sambo.

Kebetulan, kata Kamaruddin, dalam restoran tersebut terdapat live music.

"Itu mereka (keluarga Brigadir J) mau pulang ke Jambi habis sidang, saya bawa makan di restoran, kebetulan ada live music di restoran Cempaka Putih ya sambil makan malam joget-joget ini supaya tidak larut dalam tangisan terus," kata Kamaruddin pada Sabtu (5/11/2022) dikutip MPI.

"Karena kan di sidang nangis terus toh, nah sebelum pulang ke Jambi sambil nunggu pesawat besoknya, saya ajak makan malam," sambungnya.

Adapun video tersebut direkam oleh aktivis sekaligus rekan Kamaruddin Simanjuntak, Irma Hutabarat.

Kata Kamaruddin, Irma sedang aktif membuat podcast, sehingga apa pun yang terjadi divideokan. Ia pun mengaku kaget video tersebut ternyata viral.

"Jadi itu cuma makan malam di restoran, tahu-tahu datanglah si Irma, apa-apa divideokan, dia kan baru punya podcast, jadi lagi duduk, makan, dipodcast-in, sebetulnya enggak perlu," pungkasnya.

(***)