Ilmuwan Ungkap Alasan Nyamuk Lebih Memilih Darah Manusia Daripada Hewan
Untuk menguji bagaimana serangga terbang penghisap darah ini membedakan antara aroma mamalia dan manusia, para ilmuwan mengumpulkan sampel rambut, bulu dan wol dan menggunakan bau dari 16 manusia, dua tikus, dua marmut, dua burung puyuh, satu domba dan empat anjing.
Mereka kemudian mengumpulkan bau manusia dan hewan secara non-destruktif dan merancang sistem yang memungkinkan mereka mengeluarkan bau manusia pada nyamuk dalam pengaturan pencitraan, demikian yang dilaporkan surat kabar yang berbasis di Inggris itu.
Para ilmuwan kemudian menemukan bahwa nyamuk hanya menggunakan dua dari 60 glomeruli (pusat saraf) mereka untuk mendeteksi bau manusia.
Nyamuk menggunakan pusat otak ini untuk mendeteksi dua bahan kimia – decanal dan undecanal – yang memiliki bau jeruk yang sedikit oranye dan diperkaya dengan bau manusia, studi tersebut menyimpulkan.
(***)