RIAU24.COM - Pada hari Jumat, militer Korea Selatan mengatakan bahwa semalam Korea Utara menembakkan setidaknya 80 artileri ke zona perbatasan laut, lapor Reuters. 

Ini terjadi setelah Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin bertemu dengan mitranya dari Korea Selatan, Lee Jong-sup dan Washington menegaskan kembali aliansi “kuat” mereka dengan Seoul. 

Menurut laporan itu, sesaat sebelum tengah malam pada hari Kamis (waktu setempat), militer Korea Selatan mendeteksi lebih dari 80 peluru artileri yang ditembakkan ke laut oleh Korea Utara yang menurut mereka melanggar perjanjian antar-Korea 2018. 

Ini terjadi setelah Pyongyang menembakkan sekitar 100 peluru artileri pada hari Rabu. 

Kementerian Pertahanan Korea Selatan juga mengeluarkan peringatan kepada Korea Utara tentang penembakan itu, kata mereka dalam sebuah pernyataan. 

Sementara itu, menteri pertahanan AS dan Korea Selatan berbicara tentang memperkuat aliansi mereka sehubungan dengan provokasi berulang oleh Korea Utara, di Washington. 

Ketegangan meningkat baru-baru ini antara kedua negara setelah Korea Utara menembakkan rekor jumlah rudal tahun ini, termasuk 23 pada hari Rabu saja. 

Lebih lanjut, Washington dan Seoul, juga mengumumkan keputusan mereka untuk memperpanjang latihan angkatan udara mereka yang sekarang akan berlangsung dari Senin hingga Jumat, “terkait dengan provokasi Korea Utara baru-baru ini,” kata Austin.

Di sisi lain, pada hari Kamis, Pak Jong-chon, seorang perwira militer Korea Utara dan anggota Komite Sentral Partai Buruh yang berkuasa di Korea Utara, mengutuk latihan yang dilakukan oleh AS dan Korea Selatan. 

Dia mengatakan bahwa mereka telah membuat “kesalahan besar” dengan memperpanjang latihan yang “tidak dapat dibalikkan”, lapor Reuters. 

 

***