Studi: Paus Biru Memakan 10 Juta Keping Mikroplastik Dalam Sehari
RIAU24.COM - Paus biru mengonsumsi hingga 10 juta keping mikroplastik setiap hari, perkiraan penelitian yang dilaporkan pada Selasa (1/11/2022).
Laporan ini menunjukkan bahwa polusi yang ada di mana-mana menimbulkan bahaya yang lebih besar bagi hewan terbesar di dunia itu daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Pecahan kecil plastik telah ditemukan di mana-mana dari lautan terdalam hingga pegunungan tertinggi, dan bahkan di dalam organ dan darah manusia.
Sekarang sebuah studi pemodelan yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications telah memperkirakan berapa banyak yang dicerna oleh paus.
Sebuah tim peneliti yang dipimpin AS memberi tag pada 191 paus biru, sirip, dan bungkuk yang hidup di lepas pantai California untuk mengamati pergerakan mereka.
"Ini pada dasarnya seperti Apple Watch, tepat di belakang ikan paus," kata Shirel Kahane-Rapport, seorang peneliti di California State University, Fullerton dan penulis pertama studi tersebut.
Shirel mengatakan, paus sebagian besar diberi makan pada kedalaman antara 50m hingga 250m, yang merupakan rumah bagi konsentrasi mikroplastik terbesar di kolom air.
Para peneliti kemudian memperkirakan ukuran dan jumlah yang dikonsumsi paus setiap hari dan apa yang disaring, memodelkan tiga skenario berbeda.
Di bawah skenario yang paling mungkin, paus biru memakan hingga 10 juta keping mikroplastik sehari.
Selama musim makan tahunan 90-120 hari, itu mewakili lebih dari satu miliar keping setahun.
“Hewan terbesar yang pernah hidup di Bumi juga kemungkinan merupakan konsumen mikroplastik terbesar, makan hingga 43,6kg sehari,” kata penelitian itu.
"Bayangkan membawa sekitar 45kg, Anda adalah paus yang sangat besar, tetapi itu akan memakan tempat," kata Kahane-Rapport.
Paus bungkuk diperkirakan memakan sekitar empat juta keping sehari.
Meskipun mudah untuk membayangkan paus mengisap mikroplastik dalam jumlah besar saat mereka meneguk lautan, para peneliti menemukan bahwa bukan itu masalahnya.
Sebaliknya, 99 persen mikroplastik memasuki paus karena mereka sudah berada di dalam mangsanya.
"Itu mengkhawatirkan bagi kami," kata Kahane-Rapport, karena manusia memakan mangsa itu.
"Kita juga makan ikan teri dan sarden," katanya, menambahkan bahwa krill adalah dasar dari jaring makanan.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa jika krill berada di dalam tangki dengan mikroplastik, mereka akan memakannya.
Sekarang para peneliti tahu berapa banyak mikroplastik yang dikonsumsi oleh paus, selanjutnya mereka bertujuan untuk menentukan seberapa besar bahaya yang bisa dilakukannya.
(***)