Adi Prayetno: Nilai Anies Tebar Harapan Kursi Cawapres ke AHY dan Aher
"Rumit ini urusan. Bisa-bisa Anies tak memilih keduanya dan memilih figur alternatif untuk menghindari deadlock politik. Masalahnya, jika memilih figur lain, apakah PKS dan Demokrat ikhlas? Ini yang belum terjawab sampai sekarang," jelasnya.
Seperti mengutip detik.com, Adi menyampaikan persoalan cawapres ini membuat rencana deklarasi koalisi NasDem, PKS, dan Demokrat pada 10 november belum duduk.
Melihat dari segi PKS, belakangan ini terlihat menolak karena diduga belum ada selesai di internal ketiga partai tersebut.
"Apalagi mulai beredar isu model deklarasi yang berbeda antara NasDem dan Demokrat. Infonya, NasDem mengusulkan deklarasi bersama 3 partai tanpa harus ada cawapres. Sebaliknya, Demokrat menawarkan deklarasi bersama 3 partai wajib ada cawapres definitif pendamping Anies," ujar Adi menambahkan.
"Sepertinya Demokrat masih trauma pengalaman Pemilu 2019 yang berharap Prabowo bisa berdampingan dengan AHY. Tapi nyatanya, setelah Demokrat nyatakan dukungan, Prabowo malah memilih Sandi sebagai tandem maju pilpres," lanjutnya.
Adi cukup memahami jika Demokrat dan PKS berebut cawapres pendamping Anies. Ada dua tujuan mengapa PKS dan Demokrat berebut kadernya menjadi cawapres Anies di Pilpres 2024.