Menu

Studi Menyebutkan Mengatur Jadwal Jam Makan yang Baik Bisa Menurunkan Kadar Gula, Tekanan Darah, hingga Kolesterol

Zuratul 1 Nov 2022, 14:03
Ilustrasi (Pixabay)
Ilustrasi (Pixabay)

RIAU24.COM - Gula darah, tekanan darah, dan kolesterol merupakan penyakit yang banyak dialami masyarakat, termasuk Indonesia. 

Bahkan, di beberapa negara, tiga penyakit tersebut dianggap sebagai penyebab kematian nomor satu pada wanita dan pria. 

Menurut Cleveland Clinic, gula darah yang tinggi terjadi ketika gula dalam darah meningkat karena tubuh kekurangan insulin. 

Akibatnya bisa muncul beberapa masalah kesehatan yang serius, mulai dari jantung, masalah pengelihatan, dan gejala lainnya. 

Begitu juga dengan tekanan darah dan kolesterol. Tekanan darah dan kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan penyakit jantung.

Cara menurunkan gula darah hingga kolesterol tinggi 

Terdapat banyak cara untuk mengurangi risiko penyakit koroner. Misalnya dengan menjaga kadar gula darah, tekanan darah, dan kolesterol tetap normal. 

Secara khusus, cara menurunkan faktor risiko gula darah, tekanan darah, dan kolesterol dapat secara signifikan menurunkan risiko penyakit jantung. 

Sebab kadar gula darah, tekanan darah, dan kolesterol Anda sangat penting untuk kesehatan jantung Anda. 
Mempertahankan tekanan darah yang sehat dan kadar kolesterol yang rendah adalah dua cara populer untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan kondisi kardiovaskular lainnya. Begitupun dengan gula darah. 

Cara menurunkan kadar gula darah, tekanan darah, dan kolesterol ini bisa dilakukan dengan olahraga teratur dan konsumsi makanan berbasis makanan utuh, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, lemak sehat, dan protein tanpa lemak.

Jadwal makan yang turunkan gula darah hingga kolesterol 

Dilansir dari BestLife, terdapat cara untuk menurunkan kadar gula darah, tekanan darah, dan kolesterol dalam satu waktu sekaligus.

Dua studi yang diterbitkan dalam jurnal Cell Metabolism menemukan bahwa makan selama 10 jam dapat membantu menurunkan gula darah, tekanan darah, dan kadar kolesterol. 

Salah satu dari dua studi difokuskan pada sekelompok 137 petugas pemadam kebakaran yang bekerja shift 24 jam. 

Selama 12 minggu, petugas pemadam kebakaran mengikuti rencana makan yang dibatasi waktu. 

Mereka yang makan dengan jeda 10 jam akan menunda sarapan selama kurang lebih satu hingga dua jam dan mengonsumsi makan malam mereka satu hingga dua jam lebih awal. 

Jadi, apabila mereka makan pagi pada jam 9.00 pagi, mereka akan makan malam sebelum jam 7.00 malam. 

Peneliti menentukan bahwa responden tersebut mengalami peningkatan kesehatan kardiometabolik mulai dari gula darah hingga kolesterol, terutama bagi individu yang memiliki risiko. 

Manfaat jadwal makan 10 jam 

Selain terbukti mampu menurunkan kadar gula darah, tekanan darah, dan kolesterol, makan dengan jeda 10 jam juga dapat membantu menurunkan berat badan. 

Para peneliti mengaitkan manfaat ini dengan pengamatan bahwa makan terlambat meningkatkan rasa lapar, penurunan serum leptin 24 jam (hormon protein yang membantu orang merasa kenyang), dan penurunan pengeluaran energi. 

Masih dilansir dari sumber yang sama, Profesor ilmu gizi di University of Alabama di Birmingham Courtney Peterson mengatakan, jeda makan selama 10 jam itu tidak memiliki efek samping. 

Sebaliknya, mereka mencatat peningkatan kualitas hidup setelah melakukan pembatasan waktu dengan jadwal makan tertentu.

(***)