Menu

Resmi Berkoalisi Gerindra dan PKB, Prabowo: Untuk Masa Depan Anak dan Cucu Kita 

Zuratul 31 Oct 2022, 08:37
Ketua Umum Partai Gerindra dan Ketum DPP Partai PKB yang Secara Resmi Berkoalisi (Republika/Foto)
Ketua Umum Partai Gerindra dan Ketum DPP Partai PKB yang Secara Resmi Berkoalisi (Republika/Foto)

RIAU24.COM Prabowo Subianto, ketum DPP Partai Gerindra mengatakan pihaknya sudah sejak lama ingin berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). 

Tetapi, keinginan tersebut baru dapat terealisasikan untuk menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. 

Keputusan berkoalisi antara Partai Gerindra dan PKB diteken lewat Piagam Deklarasi pada Agustus 2022. 

Prabowo menyebutkan bahwa keputusan keduanya untuk melakukan kerja sama politik telah menghebohkan Indonesia.

"Kita sudah memutuskan untuk jadi kawan seperjuangan, kita memutuskan bahu-membahu berbakti untuk masa depan anak dan cucu kita. Itu adalah keputusan yang cukup menggetarkan seluruh bangsa Indonesia," ujar Prabowo dalam pidatonya di acara PKB Road to Election 2024 di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta Pusat, Ahad (30/10/2022).

Keputusan koalisi tersebut juga disebut merupakan keberanian dari Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai ketua umum PKB

Apalagi, kedua partai politik itu memiliki visi dan misi yang sama untuk masa depan Indonesia. 

"Kita masih punya semangat untuk berbakti dan mengabdi kepada negara bangsa dan rakyat kita semuanya," ujar Prabowo mengutip Republika. 

PKB dipandangnya sebagai partai religius, tetapi memiliki prinsip kebangsaan. 

Sedangkan  Gerindra adalah partai nasionalis, yang memiliki banyak kader religius yang dapat menyatukan pandangan kedua partai.

"Jiwanya saya yakin sama, jiwanya adalah cinta tanah air, jiwanya ingin berbakti pada rakyat yang miskin, ingin menghilangkan kemiskinan dari dari bumi Indonesia. Kemerdekaan belum tercapai selama masih banyak orang miskin di Indonesia," ujar Prabowo.

Kendati demikian, untuk mencapai kemenangan di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 dipastikannya tak mudah. 

Prabowo kemudian mengutip Jenderal Besar TNI Soedirman, jika kemenangan semakin dekat, maka tantangan dan cobaan juga semakin besar.

"Semakin mendekati puncak, semakin mendekati kemenangan, makin banyak kesulitan, semakin banyak tantangan, semakin banyak cobaan. Tapi seorang pendekar, seorang kesatria tidak gentar menghadapi tantangan dan cobaan," ujar menteri pertahanan itu.

(***)