Akankah Elon Musk Memecat 75% Karyawan Twitter Setelah Resmi Menjadi Pemiliknya Pada Jumat Ini?
RIAU24.COM - Orang terkaya di dunia, Elon Musk, telah memberi tahu rekan investor yang berkomitmen untuk membantu mendanai akuisisi Twitter Inc senilai USD 44 miliar bahwa ia berencana untuk menutup pembeliannya atas perusahaan media sosial pada hari Jumat, Reuters mengutip sumber yang akrab dengan urusan.
Sumber tersebut menambahkan bahwa investor ekuitas termasuk Sequoia Capital, Binance, Qatar Investment Authority dan lainnya telah menerima dokumen yang diperlukan untuk komitmen pembiayaan dari pengacara Musk.
Sebuah laporan Bloomberg mengatakan bahwa bank-bank yang berkomitmen untuk mendanai pembelian Musk atas Twitter telah selesai menyusun perjanjian pembiayaan utang akhir dan sedang dalam proses penandatanganan dokumen yang diperlukan.
Musk harus menyelesaikan akuisisi pada hari Jumat atau menghadapi gugatan di pengadilan Delaware di AS, sesuai tenggat waktu yang diberikan oleh hakim.
Menurut laporan Time, karyawan Twitter telah menulis surat terbuka kepada dewan direksi dan Musk, mengkritik rencananya untuk memberhentikan 75 persen tenaga kerja.
“Rencana Musk untuk memberhentikan 75 persen pekerja Twitter akan merusak kemampuan Twitter untuk melayani percakapan publik. Ancaman sebesar ini bersifat sembrono, merusak kepercayaan pengguna dan pelanggan kami pada platform kami, dan merupakan tindakan transparan intimidasi pekerja. Ancaman terhadap pekerja di Twitter adalah ancaman bagi masa depan Twitter. Ancaman ini berdampak pada kami sebagai pekerja dan menunjukkan keterputusan mendasar dengan realitas pengoperasian Twitter. Mereka mengancam mata pencaharian kita, akses ke perawatan kesehatan penting, dan kemampuan pemegang visa untuk tinggal di negara tempat mereka bekerja,” bunyi draf surat itu.