Perang Ukraina: Rusia Akan Angkat Isu Bom Kotor di Dewan Keamanan PBB
RIAU24.COM - Rusia sekali lagi menuduh Ukraina berencana menggunakan ‘bom kotor’ dalam krisis yang sedang berlangsung dan masalah ini sekarang akan dibahas di depan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Menurut Reuters, Rusia mengirim surat yang menyatakan klaim tersebut kepada PBB dan para diplomat akan membahas topik tersebut pada Selasa (25/10/22).
"Kami akan menganggap penggunaan bom kotor oleh rezim Kyiv sebagai tindakan terorisme nuklir," tulis Vassily Nebenzia selaku Duta Besar Rusia kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam sebuah surat resmi.
Bom kotor adalah alat peledak yang mengandung sejumlah bahan radioaktif yang mencemari udara lokasi ledakan. Karena kebutuhan zat radioaktif dalam jumlah yang sangat sedikit, bom jenis ini lebih mudah dibuat dan menjadi senjata pilihan bagi banyak kelompok teroris.
Klaim itu pertama kali dibuat oleh menteri pertahanan Rusia, Sergei Shoigu selama panggilan teleponnya dengan rekan-rekannya dari Inggris, Prancis, dan Turki.
Namun, hal itu sepenuhnya dibantah oleh rekan-rekannya di Eropa dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahkan mendesak para pemimpin dunia untuk mengambil sikap terhadap Kremlin.
"Jika Rusia menelepon dan mengatakan bahwa Ukraina diduga sedang mempersiapkan sesuatu, itu berarti satu hal, Rusia telah menyiapkan semua ini," kata Zelensky dalam pidato video di media sosial.
Amerika Serikat mengambil sikap keras tentang masalah ini dan memperingatkan Rusia agar tidak menggunakan senjata nuklir.
"Kami sudah sangat jelas dengan Rusia tentang konsekuensi parah yang akan diakibatkan oleh penggunaan nuklir," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price kepada Reuters selama konferensi pers.
"Akan ada konsekuensi bagi Rusia apakah menggunakan bom kotor atau bom nuklir," tandasnya.
(***)