Kesepakatan Lisensi Pertama Kali Terjadi Untuk Obat Kanker
Obat ini terdaftar dalam Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia untuk pengobatan orang dewasa dan anak-anak di atas usia satu tahun yang menderita CML.
Zeba Aziz, seorang ahli onkologi medis di Rumah Sakit Hameed Latif di Lahore, Pakistan, mengatakan nilotinib menawarkan alternatif bagi orang-orang yang resisten atau tidak toleran terhadap imatinib, pengobatan lini pertama untuk CML, sekitar 20 persen dari mereka yang tertular penyakit tersebut.
"Saya senang lebih banyak orang di (negara berpenghasilan rendah dan menengah) akan memiliki akses ke obat kanker esensial ini," katanya dalam pernyataan itu.
Lisensi itu mencakup tujuh negara berpenghasilan menengah yaitu Mesir, Guatemala, Indonesia, Maroko, Pakistan, Filipina, dan Tunisia, di mana paten pada produk tersebut sedang menunggu atau berlaku, demikian ungkap MPP.
Koalisi Access to Oncology Medicines (ATOM) menyambut baik kesepakatan tersebut.
"Ini adalah yang pertama untuk pengobatan kanker di mana saja dan menunjukkan bahwa upaya gabungan dari sektor swasta dan publik dapat membuka jalan untuk membantu menyelamatkan jutaan nyawa," kata ketua bersama ATOM Anil D-Cruz dalam pernyataan terpisah.