Pengamat: Ganjar Nyatakan Siap Nyapres 2024, Beri ‘Tekanan’ Ke Megawati Untuk Dideklarasikan
RIAU24.COM - Dinamika politik di Tanah Air semakin bergelora pasca Anies Baswedan dideklarasikan oleh Partai Nasional Demokrat (Nasdem) sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024 mendatang.
Agung Baskoro selaku Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis (TPS) mengatakan, Koalisi Indonesia Baru (KIB) juga akan mengumumkan capres-cawapres pada November 2022 mendatang.
Selanjutnya, Agung juga mengatakan Koalisi Indonesia Raya (Gerindra-PBB) rencananya pada akhir Oktober akan meresmikan Prabowo-Cak Imin sebagai kandidat yang akan diusung.
Terakhir, Ganjar Pranowo (Ganjar), untuk pertama kalinya menyatakan kesediaannya maju sebagai capres. Hal ini dikatakan Agung sebagai sebuah hal yang menarik. Pasalnya selama ini Ganjar diketahui hanya menerima apapun arahan dari partai.
“Soal Ganjar ini menarik. Karena selama ini dia (Ganjar) terkesan ‘nrimo’ dengan apa pun arahan yang telah digariskan partai kepadanya sebagai kader. Namun, ketika ia mendeklarasikan resmi dirinya sebagai capres, otomatis memberi ‘tekanan’ kepada Megawati sebagai Ketua Umum (Ketum) agar segera meresmikan kandidatnya,” kata Agung dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/10/2022) dikutip sindonews.com.
Agung juga mengatakan, rekomendasi Rakernas PDIP menginstruksikan semua kader soal pencapresan menjadi hak prerogatif Ketum.
Sehingga, Puan Maharani (Puan) bisa menjalin komunikasi dengan mitra koalisi lainnya menimbang PDIP tak ingin maju sendiri di pilpres walaupun telah memenuhi presidential threshold.
“Realitas politik di internal tersebut diafirmasi oleh Hasto Kristiyanto, sekaligus mengumumkan bahwa capres PDIP akan dideklarasikan di bulan Juni 2023 atau bertepatan dengan Bulan Bung Karno,” katanya.
Setelah Nasdem dan PAN merekomendasikan Ganjar sebagai salah satu capres beberapa waktu lalu, kata dia, kini menguat pula nama Ganjar di PPP dan Golkar. Ini artinya, peluang Ganjar diusung oleh KIB membesar.
Menimbang Nasdem kemungkinan besar masuk ke dalam Koalisi Perubahan Indonesia (KPI) bersama Demokrat dan PKS dengan mengusung Anies Baswedan (Anies) sebagai presiden.
Jika demikian, Agung menyatakan, otomatis rentang waktu Juni 2023 sebagai dasar waktu memutuskan capres PDIP, menempatkan partai berlambang banteng ini semakin ketinggalan kereta. Di tengah semakin mengerucutnya poros-poros koalisi beserta paket komplet capres-cawapres yang diusung.
“Apalagi arahan Puan maju mewakili partai sebagai capres semakin menguat di internal mulai dari Pengurus DPP, Fraksi DPR, hingga pengurus daerah ketimbang Ganjar. Dengan demikian, Ganjar perlu merespons situasi politik ini dengan mendorong skema alternatif atau menurunkan sekoci politiknya, agar elektabilitas yang selama ini dimiliki tak berakhir mubazir,” kata Agung.
Sehingga, aspirasi publik atau realitas sosial yang mendorong Gubernur Jawa Tengah itu untuk maju ke arena pilpres bisa diwadahi dengan baik.
(***)