Peristiwa di Inggris Ini Mirip-mirip Tragedi di Kanjuruhan, Sudah Tahu?
Pada hari itu, pintu dibuka ke dalam dan digembok oleh manajemen, menyisakan celah kecil sekitar 50 sentimeter untuk dilewati anak-anak.
Pengaturan ini dimaksudkan untuk mengontrol arus anak-anak, serta memungkinkan manajemen untuk memeriksa tiket anak-anak dengan lebih mudah.
Namun, hal ini ternyata justru membuat banyak anak terjepit karena saling berebut untuk keluar.
Kericuhan sempat berhasil ditangani dalam waktu 30 menit. Namun, pada saat itu juga disadari bahwa sebanyak 183 anak, 114 laki-laki dan 69 perempuan justru ditemukan tewas terinjak-injak.
Disebutkan, jika korban termuda pada tragedi itu ialah berusia 3 tahun sementara yang tertua berusia 14 tahun.