Ribuan Salmon Liar Ditemukan Mati Karena Sungai British Columbia Mengering

RIAU24.COM - Salmon liar telah menjadi korban terbaru dari kekeringan selama sebulan di British Columbia dengan ribuan bangkai mereka tersebar di sepanjang tepi sungai.

Bangkai salmon merah muda ditumpuk di dekat sungai dalam sebuah video yang dibagikan secara online.

Ahli biologi mengatakan lebih dari 70 persen ikan yang mati di dasar sungai tidak bereproduksi.

Salmon liar sering menunggu curah hujan sebagai isyarat mereka untuk naik ke anak sungai, karena itu berarti bahwa permukaan air akan naik dan membuatnya lebih mudah untuk mengakses aliran kelahiran mereka.

Dalam percakapan dengan The Guardian, William Houston mengatakan, "Sungguh menghancurkan melihat ini terjadi. Permukaan sungai berada rendah di mana-mana saat ini, tidak hanya di wilayah Heiltsuk. Kekeringan ini sedang terjadi di seluruh pantai saat ini. "

Dia lebih lanjut menambahkan, "Kita melihat kematian pra-pemijahan setiap tahun. Tapi tidak pernah sampai tingkat ini."

Rekaman itu diambil pekan lalu. Houston mengklaim bahwa sekitar 10 hari yang lalu, air pasang memberi salmon sinyal yang salah untuk memulai pemijahan. Sungai mengering ketika tidak ada air, meninggalkan ikan terdampar.

Salmon Pasifik liar selalu mati setelah melakukan perjalanan menyusuri anak sungai dan sungai yang berkelok-kelok. Sisa-sisa kemudian didistribusikan kembali atau dikonsumsi oleh beruang, burung, serigala, atau hewan lain yang menguntungkan hutan.

Diketahui, beberapa tahun terakhir telah melihat penurunan populasi dan penurunan salmon liar yang lebih besar.

Karena belum ada hujan di sepanjang pantai barat British Columbia dalam beberapa minggu terakhir, banyak daerah di sana berada di level empat kekeringan, yang diyakini provinsi itu kemungkinan akan berdampak pada masyarakat dan lingkungan.

(***)