RIAU24.COM - Hampir tak ada pesepakbola yang menyamai kiprah Mohamed Kallon. Selain mati-matian merumput bersama rekan setimnya, dia juga memiliki pekerjaan penting lainnya yakni sebagai pemilik klub sepak bola tempat dia bermain.

Pekerjaan tak biasa itu dilakukannya pada 2002 ketika membela Inter Milan di Serie A dikutip dari liputan6.com.

Kallon tanpa sungkan-sungkan mengakuisisi Sierra Fisheries yang berbasis Freetown.

Identitas klub tersebut kemudian diubahnya menjadi FC Kallon.

Di bawah kepemimpinannya, klub rutin tampil di kasta tertinggi dan menduduki takhta tertinggi Sierra Leone pada 2006.

Titel lain yakni Piala Sierra Leone menyusul setahun berselang. Kehadiran klub tersebut tidak hanya berguna untuk kelangsungan hidup Kallon saja.

Dia juga memanfaatkannya sebagai pelabuhan saat melanjutkan karier. Memasuki usia 30 tahun dia memilih melanjutkan karier ke FC Kallon mulai 2009 lantaran tak ada klub yang mau meminangnya.

Di klub miliknya sendiri Kallon bebas bermain sesuka hati. Dia tercatat bermain 11 kali di liga dan mencetak dua gol.

Tak lama, dia klub asal China Shaanxi Baorong Chanba memboyongnya. Kemudian dia pindah lagi ke India bersama Viva Kerala.

Beberapa waktu kemudian, dia kembali pindah namun ke klub miliknya sendiri, FC Kallon pada 2012.

Saat itu Kallon bermain di sana selama dua musim, bahkan mencetak gol penentu kemenangan yang membawa klub melaju ke babak kedua Piala Konfederasi Afrika.