Juragan 99 Nangis Mengaku Hatinya Hancur Lebur: Kami Tahu Tidak Bisa Mengembalikan Mereka
Sayangnya, pintu justru terkunci sehingga terjadi penumpukkan massa yang sesak napas akibat paparan gas air mata.
Korban tewas pun bergelimpangan, mulai dari wanita, pria, hingga anak-anak yang masih balita.
Akibat adanya insiden ini, banyak pihak yang saling menyalahkan.
Ada yang menyalahkan aparat gegara melemparkan gas air mata, ada pula yang menyalahkan suporter lantaran berbuat anarkis.
Panitia pelasksana Arema FC pun turut disalahkan, atas humaneroro mencetak tiket melebihi kapasitas satdion yang seharusnya.
Gilang Widya Permana atau yang dikenal dengan sebutan Juragan 99 menyamaikan rasa dukanya yang begitu dalam.