Cerita Sepak Bola Pantai Gading Libatkan 10 Dukun
RIAU24.COM - Agar mendulang kemenangan, para pesepakbola kerap berlatih ekstra demi mendapatkan hasil maksimal.
Hal itu rupanya tidak berlaku bagi Pemerintah Pantai Gading dikutip dari liputan6.com.
Menteri Olahraga Pantai Gading Rene Diby meminta bantuan 10 dukun dari Desa Akradio untuk membantu timnas meraih kemenangan pada final melawan Ghana demi merebut gelar Piala Afrika 1992.
Pertolongan para dukun-dukun itu dianggap manjur.
Pantai Gading sukses mengatasi Ghana lewat marathon adu penalti 11-10 setelah mengalami kebuntuan pada skor 0-0 selama 120 menit.
Pantai Gading pun berpesta karena sukses meraih titel internasional pertama sepanjang sejarah.
Sayang seribu sayang, Diby kelupaan memenuhi janjinya sehingga dia tidak memberikan bonus kemenangan kepada para dukun.
Alhasil, para dukun berang lalu melahirkan kutukan Akradio. Hasilnya, Pantai Gading menuai kekecewaan demi kekecewaan setelahnya di pentas internasional tersebut.
Padahal mereka memiliki generasi emas berisi pemain-pemain berbakat, mulai Didier Drogba hingga Toure bersaudara.
Nama-nama tersebut dianggap berperan besar membantu Pantai Gading lolos Piala Dunia beruntun edisi 2006-2014. Namun mereka selalu terhenti di fase grup.
Pada ajang kontinental, Pantai Gading juga menembus final Piala Afrika 2006 dan 2012. Dalam dua kesempatan itu, mereka takluk dari Mesir (2006) dan Zambia (2012).
Sadar ada yang tak beres, Herve Renard yang kala itu menjadi perwakilan Federasi Sepak Bola Pantai Gading mengunjungi Akradio dan dilaporkan meminta maaf sambil melunasi semua utang-utangnya.
Selepas utang lunas, Pantai Gading kembali menjadi juara Afrika.
Mereka merebut titel pada turnamen edisi 2015, kembali menaklukkan Ghana dan lewat adu penalti. Kali ini Pantai Gading unggul 9-8 (0-0).