RIAU24.COM - Setelah mengantisipasi berkurangnya permintaan untuk model iPhone14 baru, Apple dilaporkan telah meminta pemasok untuk mengurangi produksi tahun ini.

Raksasa teknologi yang berbasis di California itu berencana untuk mengurangi produksi sebanyak enam juta unit, Bloomberg melaporkan mengutip orang-orang yang akrab dengan masalah ini.

Sekarang, perusahaan teknologi itu ingin memproduksi 90 juta handset untuk periode tersebut, yang kira-kira akan setingkat dengan tahun lalu dan sejalan dengan perkiraan asli Apple musim panas ini.

Perusahaan sebelumnya telah mengatakan kepada pemasoknya untuk mempersiapkan peningkatan pesanan sebesar 7 persen.

Selain itu, permintaan lebih untuk model iPhone 14 pro daripada yang entry-level, yang telah memaksa salah satu pemasok untuk memfokuskan kapasitas produksi secara eksklusif pada versi premium, telah melaporkan.

Pada hari Rabu, saham Apple turun sekitar empat persen menyusul laporan pemotongan rencana produksi tahun ini.

Pada hari Senin, raksasa teknologi AS itu mengumumkan bahwa mereka mulai membuat iPhone 14 barunya di India lebih cepat dari yang diperkirakan, karena memindahkan beberapa produksinya dari China.

Apple telah bekerja dengan Foxconn Technology Group yang berbasis di Taiwan, mitra produksi terpentingnya, dengan tujuan awal merakit iPhone di Chennai sekitar dua bulan setelah peluncuran globalnya, bloomberg telah melaporkan.

Langkah Apple untuk mendiversifikasi rantai pasokan telah menjadi tanggapan atas meningkatnya ketegangan antara AS dan China atas Taiwan dan perdagangan.

Awal bulan ini, analis JP Morgan mengatakan bahwa mereka memperkirakan Apple akan memindahkan sekitar 5 persen dari produksi iPhone ke India tahun ini.

Laporan tersebut juga memperkirakan bahwa 25 persen dari semua produksi iPhone akan berada di negara Asia Selatan itu pada tahun 2025.

(***)