Pejabat Taliban Menyerukan Agar Sekolah Dibuka Kembali Untuk Anak Perempuan
“Jangan sampai memberi kesempatan kepada orang lain untuk membuat jurang pemisah antara pemerintah dan masyarakat,” imbuhnya. “Jika ada masalah teknis, itu perlu diselesaikan, dan sekolah untuk anak perempuan harus dibuka.”
Stanikzai pernah menjadi kepala tim Taliban dalam pembicaraan yang mengarah pada kesepakatan 2020 di Qatar antara Taliban dan Amerika Serikat yang mencakup penarikan penuh pasukan asing dari Afghanistan.
Pernyataannya menyusul penunjukan Taliban sebagai menteri pendidikan baru, beberapa hari setelah PBB meminta mereka untuk membuka kembali sekolah untuk anak perempuan. PBB memperkirakan bahwa lebih dari satu juta anak perempuan telah dilarang bersekolah di sebagian besar sekolah menengah dan sekolah menengah atas selama setahun terakhir.
Larangan tersebut menargetkan siswa perempuan di kelas tujuh hingga 12, terutama mempengaruhi anak perempuan berusia 12 hingga 18 tahun.
Larangan itu menuai kecaman dan sanksi internasional .
Taliban telah membela keputusannya, dengan mengatakan pembatasan tersebut telah dilakukan untuk menjaga "kepentingan nasional" dan "kehormatan" perempuan.