Sejarah Teh Saat Pertama Kali Mendarat di Indonesia
Sejak dikeluarkannya konsiderasi pada 19 Februari 1832 No. 207, usaha untuk mendatangkan bibit teh dan pekerja dari Cina mulai dilakukan.
Sampai akhirnya, bibit teh berhasil diperoleh, dan seseorang yang bernama Jacobson ditunjuk sebagai inspektur perkebunan teh.
Pada 1832 pemerintah Belanda memutuskan untuk menanam kurang lebih satu juta bibit pohon teh di wilayah Bojonegoro. Kemudian, tercatat ada sekitar 50 ribu bibit yang ditanam di daerah Tjisoeroepan.
Selain Cina, bibit teh juga didatangkan dari Jepang. Bibit tersebut kemudian dikirim ke daerah perkebunan seperti Residensi Preanger Regentschap dan Residensi Karawang.
Dari sini panen teh di beberapa perkebunan di Pulau Jawa menunjukan hasil yang memuaskan, terutama untuk memenuhi kebutuhan ekspor.
Alhasil, pada 1835, sebanyak 200 peti teh sukses diangkut ke Amsterdam, Belanda untuk diikutsertakan pada sebuah acara lelang.