Presiden Prancis, Emmanuel Macron Dianggap Tak Sopan Gunakan Sneakers pada Pemakaman Ratu Elizabeth II
RIAU24.COM - Pilihan sepatu Presiden Prancis, Emmanuel Macron saat berada di London menjelang pemakaman Ratu Elizabeth II telah menyebabkan semacam kehebohan di situs media sosial.
Banyak di Twitter khususnya menuduh Macron mengenakan sepatu kets sambil memberi penghormatan kepada raja Inggris yang telah meninggal.
Foto-foto dia dan istrinya, Brigitte Macron mengenakan sepatu olahraga biru telah muncul secara online, yang menyebabkan berbagai reaksi.
Sementara beberapa orang mengatakan pilihan sepatu Macron tidak sopan, yang lain tidak peduli dan mengatakan terserah padanya apa yang ingin dia kenakan.
Dikutip kantor berita yang berbasis di Prancis, Agence France-Presse, politisi sayap kanan dan kritikus presiden lainnya di negara itu menyatakan kemarahannya pada Macron dan mengobarkan api kemarahan.
Namun, belakangan diketahui bahwa foto-foto itu sama sekali bukan dari pemakaman.
Foto Macron dan istrinya di Westminster Abbey saat mereka memberi hormat kepada Ratu membuktikan bahwa mereka telah berganti pakaian formal.
Tetapi karena berita tersebut telah beredar di internet, disinformasi bergerak lebih cepat daripada yang diharapkan.
Satu orang, mungkin warga negara Prancis, men-tweet, "Saya ingin meminta maaf kepada teman-teman Inggris saya atas kurangnya martabat #Macron (sepatu kets & kacamata hitam) ketika dia datang ke London untuk pemakaman Ratu #ElisabethII"
Yang lain menulis, "Tanpa ingin membuat kontroversi seputar Macron, yang saya pilih, dia memiliki tugas untuk memberi contoh. Seorang presiden tidak memakai sepatu kets ketika dia tiba di luar negeri untuk pemakaman Ratu. Dan cara mencocokkan sepatu ketsnya seperti ini. untuk orang-orang dari BM: konyol dan tidak chic."
Seseorang bercanda, "Itu tergantung manusia. Jika seseorang datang ke pemakaman saya dengan mengenakan sepatu Jordan, saya akan sangat senang."
Yang lain mencoba menghentikan penyebaran disinformasi. "Dia tidak melakukannya. Mereka berganti pakaian formal sebelum memberikan penghormatan," tulis mereka.
(***)