Afghanistan: Taliban Akan Melarang TikTok dan PUBG Dalam 90 Hari
Berbicara pada saat itu, Ahmad Masoud Latif Rai, wakil menteri komunikasi pemerintah, mengecam Facebook karena menolak bekerja sama dengan Taliban dalam moderasi konten online.
Ada perubahan besar dalam budaya media negara, termasuk penutupan lebih dari setengah juta outlet media; larangan sejumlah saluran dan situs web; peningkatan pembatasan kerja; kekerasan, dan ancaman terhadap jurnalis.
Sejak kelompok itu berkuasa, lebih dari 45 persen jurnalis telah meninggalkan pekerjaan mereka, dan pembatasan yang semakin meningkat terhadap media di Afghanistan juga telah menuai kecaman luas dalam skala global. ***
Baca juga: Xi Jinping Menyerukan Perdamaian Ukraina dan Gencatan Senjata Gaza Selama Kunjungan di Brasil