Menu

Ketika Kader PDIP yang Satu Ini Disebut Miskin Literasi

Azhar 20 Sep 2022, 12:12
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Irwan. Sumber: Rmol
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Irwan. Sumber: Rmol

RIAU24.COM - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Irwan menyebut Politikus PDIP Adian Napitupulu miskin literasi.

Alhasil, dia meminta Adian Napitupulu untuk belajar kembali memahami esensi perencanaan pembangunan berjangka pendek, menengah, dan panjang dalam bernegara.

Permintaan untuk belajar lagi disampaikannya sekaligus merespons cara Adian membandingkan pembangunan era Jokowi dan SBY dikutip dari cnnindonesia.com, Selasa, 20 September 2022.

"Kemiskinan literasi Adian mendorong pesan moral yang disampaikan AHY menjadi kabur dan malah dilarikan perbandingan infrastruktur Jokowi dan SBY saat berkuasa. Adian bicara pembangunan infrastruktur tapi hanya bicara hasil akhir," sebutnya.

Irwan menyebut Adian lupa bahwa infrastruktur Jokowi dilaksanakan berdasarkan sebagian besar perencanaan yang tuntas dan sudah dimulai saat pemerintahan sebelumnya berakhir.

Tak hanya itu, masalah utang negara hingga pertumbuhan ekonomi juga harus dibandingkan oleh Adian.

"Kalau Adian ingin membandingkan pencapaian kekuasaan ya harus adil sejak pikiran. Jangan cuma terkait infrastruktur itu yang dibandingkan," ujarnya.

"Besaran utang negara, penurunan angka kemiskinan, pendapatan per kapita, pertumbuhan ekonomi, penurunan angka pengangguran, demokrasi, dan masih banyak lainnya. Itu namanya perbandingan kekuasaan," kata Irwan.

Terkait besaran utang negara diketahui bahwa rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia paling rendah antarnegara G20 terjadi di era SBY.

Menurutnya, SBY berhasil menurunkan rasio utang menjadi 24,7 persen terhadap PDB, sementara saat ini utang negara Rp7.163 triliun, melonjak jauh dari terakhir era SBY Rp2.608 triliun.

Dia melanjutkan, penurunan angka kemiskinan di era SBY jauh lebih baik dibandingkan saat ini. Menurutnya, 8,6 juta penduduk Indonesia keluar dari kemiskinan pada periode 2004-2014.