OPEC+ Gagal Mencapai Target Produksinya Hingga Terjadi Lonjakan Harga Minya Dunia
RIAU24.COM - Kenaikan harga minyak dunia diakibatkan adanya kekhawatiran pasokan yang ketat melebihi kekhawatiran perlambatan permintaan global.
Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman November naik 47 sen, atau 0,51 persen menjadi USD 91,82 per barel, Dikutip dari CNBC, Selasa (20/9/2022).
Tak hanya itu harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Oktober naik 42 sen atau 0,49 persen menjadi USD 85,53 per barel.
Hal tersebut dikarenakan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, atau OPEC++, gagal mencapai target produksi minyak sebesar 3,583 juta barel per hari (bph) pada Agustus kemarin.
Disisilain bank sentral di seluruh dunia pasti akan meningkatkan suku bunga di minggu ini untuk menjinakkan inflasi yang tinggi, yang nantinya akan menaikkan suku bunga 1 persen.
Sebelumnya pada Juli, produksi OPEC++ juga meleset dari target sebesar 2,892 juta barel per hari.
Presiden Lipow Oil Associates di Houston, Andrew Lipow mengungkapkan penurunan jumlah produksi ini membuat pasar merasa mereka tak bisa menaikkan produksinya.
“Survei produksi OPEC++ yang jauh di bawah kuota mereka untuk Agustus membuat pasar merasa bahwa mereka tidak dapat meningkatkan produksi mereka jika permintaan pasar naik,” katanya.
Namun, harga minyak juga berada di bawah tekanan karena adanya krisis pasokan gas di Eropa.
Hal tersebut lantaran pembeli Jerman memesan gas Rusia melalui pipa Nord Stream 1 yang ditutup, tetapi ini kemudian direvisi dan tidak ada gas yang mengalir.
Dengan patokan Brent mendekati rekor tertinggi USD 147 pada bulan Maret setelah invasi Rusia ke Ukraina memperburuk kekhawatiran pasokan sehingga minyak mentah telah melonjak tahun ini.