PBB Merencanakan Bantuan Makanan Untuk 700 Ribu Orang di Zimbabwe
RIAU24.COM - Program Pangan Dunia (WFP) PBB sedang merencanakan program bantuan pangan yang menargetkan 700.000 orang di Zimbabwe yang terkena dampak buruknya panen dan perang Ukraina, kata seorang pejabat.
Pemerintah Zimbabwe bekerja sama dengan lembaga-lembaga untuk menyediakan bantuan makanan bagi 3,8 juta orang, kata WFP kepada Reuters, Selasa.
Negara Afrika selatan itu telah berjuang untuk mencari makan sendiri sejak tahun 2000 ketika mantan pemimpin Robert Mugabe memperjuangkan perebutan lahan milik orang kulit putih untuk memukimkan kembali orang kulit hitam yang tidak memiliki tanah.
Pemerintah saat ini mengatakan pihaknya memperkirakan panen jagung pokoknya turun hampir setengahnya tahun ini, menjadi 1,56 juta ton dari 2,72 juta ton musim lalu, karena curah hujan yang buruk pada musim tanam 2021-2022.
Negara ini membutuhkan 2,2 juta ton jagung setiap tahun untuk konsumsi manusia dan ternak.
WFP mengatakan telah menganggarkan $40 juta untuk program bantuan pangan untuk melindungi jutaan orang selama puncak musim kelaparan dari Oktober, ketika rumah tangga miskin kehabisan stok makanan, hingga Maret ketika panen dimulai.
“Saya tidak berpikir ini adalah kelaparan, tetapi itu tidak berarti bahwa itu baik. Kami sedang mempersiapkan respons yang akan diluncurkan pada Oktober hingga Maret. Kami bekerja dengan pemerintah dalam rencana bersama untuk program mitigasi defisit pangan dan itu untuk 3,8 juta orang,” kata perwakilan negara WFP Francesca Edelmann kepada Reuters.
Dia mengatakan jumlah orang yang rawan pangan telah melonjak dari 2,9 juta menjadi 3,8 juta, memperingatkan bahwa lebih banyak rumah tangga bisa kelaparan karena stok biji-bijian berkurang.
Kenaikan harga pangan, ditambah dengan biaya bahan bakar yang lebih tinggi setelah invasi Rusia ke Ukraina, telah mendorong inflasi Zimbabwe dari 61 persen pada Januari menjadi 285 persen pada Agustus, merusak upaya Presiden Emmerson Mnangagwa untuk menghidupkan kembali perekonomian negara itu. ***