RIAU24.COM - Para ahli dan dokter bedah plastik menyebutkan snapchat dysmorphia merupakan pikiran negatif dan rasa ketidakpuasan pada tubuh sendiri hingga akhirnya terobsesi membanding-bandingkan diri dengan hasil foto filter.

Katanya, snapchat dysmorphia terjadi obsesi membanding-bandingkan versi filter dengan realitas sebenarnya dikutip dari republika.co.id.

Disana, si penderita akan terjebak dalam perasaan selalu merasa kurang sempurna. Itu kerap membuat tubuh merasa sedih, frustasi, bahkan tertekan.

Hal itu yang kemudian berujung pada dorongan untuk mengubah fisik supaya sama dengan foto filter tersebut. Salah satunya lewat operasi plastik.

Snapchat dysmorphia memang sejauh ini bukan istilah resmi dunia medis.

Tapi indikasinya mirip dengan gangguan kesehatan mental yang dikenal sebagai body dysmorphic disorder (BDD) atau gangguan bentuk tubuh tidak sempurna.

Beberapa ciri-cirinya snapchat dysmorphia adalah kekhawatiran ekstrem atas kekurangan fisik, terus-menerus mengecek kekurangan fisik, dan terlalu berpusat pada kekurangan sehingga mempengaruhi kehidupan sehari hari.

Pada dasarnya, Snapchat dysmorphia memiliki indikasi mirip dengan BDD. Dimana seseorang memiliki pikiran negatif atau rasa cemas terhadap kekurangan dari satu atau beberapa anggota tubuh.

Padahal, faktanya tidak ada manusia di dunia ini memiliki bentuk tubuh yang sempurna.