Pejabat Israel: JCPOA tidak akan Ditandatangani Sebelum Pemilu AS
RIAU24.COM - Seorang pejabat pemerintah Israel mengatakan, Tel Aviv tidak mengantisipasi kesepakatan baru perjanjian nuklir 2015 atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) sebelum pemilu sela Amerika Serikat (AS) pada bulan November.
Hal ini disampaikan setelah tiga negara Eropa yang berpartisipasi dalam perundingan menyuarakan rasa frustasi terhadap Teheran akhir-akhir ini.
"Pada saat ini, tampaknya perjanjian nuklir Iran tidak akan ditandatangani setidaknya sampai pemilihan sela AS," kata pejabat Israel yang tidak bersedia disebutkan namanya, Ahad (11/9/2022).
Sebelumnya Prancis, Inggris dan Jerman frustasi pada tuntutan Iran dalam perundingan mengaktifkan kembali JCPOA. Pada awal bulan ini Iran mengirimkan respon terbarunya pada usulan Uni Eropa untuk mengaktifkan kembali JCPOA.
Perjanjian nuklir itu akan membatasi program nuklir Teheran dengan imbalan AS, Uni Eropa dan PBB mencabut sanksi-sanksi ekonominya. Tiga negara Eropa mengatakan respon Iran pada koordinator Uni Eropa merupakan langkah mundur.
Dalam pernyataannya Sabtu (10/9/2022) tiga negara itu mengatakan dalam tuntutannya Teheran mengaitkan antara mengaktifkan kembali JCPOA dengan menutup penyelidikan Badan Atom Energi Internasional (IAEA) pada jejak uranium.