RIAU24.COM - Founder Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi menilai ada yang janggal dengan akun Twitter Bjorka sebelum ditangguhkan.

Kejanggalan itu ketika Bjorka malah curhat soal motifnya yang ada unsur perlawanan terhadap politik Orde Baru.

"Ini (akun Twitter Bjorka-red) saya lihat bukan hacker betulan. Kalau hacker nemu data, ditaruh di forum, dijual, selesai. Dia nggak ikut dengan hiruk pikuk setelahnya," ujarnya.

Kejanggalan berikutnya ketika Bjorka ngobrol dengan netizen dan menerima masukan netizen.

Tidak hanya itu, Bjorka curhat panjang lebar soal motifnya mengganggu pemerintah demi seorang almarhum kawan orang Indonesia di Polandia yang jadi korban kebijakan Orde Baru dan menjadi eksil politik.

"Ini bukan hacker biasa yang curi data, tapi ada kepentingan lain. Ceritanya bisa decoy, bisa juga betul. Tapi soal korban Orde Baru, kita nggak bisa telan mentah-mentah," sebutnya.