Harga BBM Naik, Fahri Hamzah: Masa Lalu Sampai Ada yang Nangis-nangis
"Itu ada dalam lagu, ada dalam puisi, juga dalam sastra. Jadi sebenarnya memang kita semua sudah menerima bahwa kenaikan harga BBM itu tidak enak, tidak baik dan tidak selayaknya dilakukan," ujarnya.
Fahri mengatakan bahwa sikap negara adalah hal yang sangat penting. Namun, ia menilai dari waktu ke waktu, rezim ke rezim selalu gagal membuat keputusan yang dikomunikasikan dulu kepada masyarakat. Kalau tidak maka rakyat semakin tidak menerima argumentasi kenaikan harga BBM.
Lebih lanjut, ia mencontohkan pemerintah selalu menyampaikan subsidi salah sasaran, pertanyaannya kenapa setiap rezim selalu salah sasaran.
"Sesuatu yang dianggap baik kok ditolak, kalau dianggap baik kenapa mesti ditolak, misalnya istilah 'salah sasaran', itu paling kacau. Itu terminologi itu dari dulu bilang salah sasaran, dari awal pemerintahan berdasarkan itu. Nah rakyat sekarang bilang, eh kamu jangan salah sasaran lagi ya. Itu kan yang bikin salah sasarankan negara, pemerintahan selama ini. Jadi ini adalah omong kosong-omong kosong yang tidak bisa diteruskan, karena logikanya itu tidak bisa diterima oleh masyarakat," terang Fahri.
Fahri juga melanjutkan saat ini Indonesia sedang menikmati winfall atau keuntungan yang didapatkan dari lonjakan harga komoditas yang tidak terduga di seluruh dunia, di mana harga-harga komoditas Indonesia naik.
Indonesia sejak zaman penjajahan dulu memang hidup atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa karena semua yang dinikmati adalah sumber daya alam yang begitu melimpah.