Miris, Kisah Para Warga yang Tinggal di Desa yang Terendam Banjir Ini Jadi Perhatian Warganet
Kepiting merayap di perairan tempat pekarangan Sukarman dulu.
Pria berusia 73 tahun itu telah tinggal di desa hampir sepanjang hidupnya, bekerja sebagai tukang dan tinggal dekat dengan keluarganya. Ia sudah dua kali mengangkat rumahnya dan tanah di sekitarnya, namun banjir tetap saja masuk ke rumahnya. Dia bilang dia menyerah mencoba untuk mengangkat tanah lagi.
"Kami sudah melakukannya dua kali dan belum berhasil, jadi apa lagi yang bisa kami lakukan?" dia bertanya.
Dia mengatakan pemerintah telah membantu dengan sumbangan makanan dan saran di mana penduduk desa mungkin bisa pindah. Namun pemerintah belum mampu menghentikan banjir.
Sukarman berpikir orang yang lebih muda, seperti cucunya Dwi Ulfani, harus pindah jika bisa. Tapi dia tahu bahwa tanpa uang atau rumah keluarga lainnya, dia kemungkinan akan menghabiskan sisa hidupnya tinggal di rumah yang semakin banjir.
"Apa yang harus aku lakukan?" dia bertanya. "Saya sudah tua. Tidak ada yang bisa saya lakukan." ***