Sebelum Menjadi Investor Kamu Perlu Pahami Indikator Investasinya
RIAU24.COM - Untuk kamu yang akan memulai untuk belajar investasi di reksa dana, mungkin sering mengalami kebingungan saat memilih produk reksa dana yang cocok.
Terutama disaat kamu harus melihat informasi produk reksa dana, ada berbagai macam istilah di dalamnya.
Biar makin paham, yuk kita bahas indikator-indikator apa saja yang bisa kita perhatikan saat berinvestasi di reksa dana!
1. Return (Imbal Hasil)
Return atau imbal hasil menjadi indikator untuk mengukur kinerja suatu reksa dana.
Return ini bisa dilihat dalam jangka waktu, misalnya 1 tahun, 3 tahun, 5 tahun, atau sejak peluncuran produk (all-time).
Return ini bisa diukur dari total return dan Compound Annual Growth Rate (CAGR). Total return adalah keseluruhan imbal hasil yang diperoleh dalam jangka waktu tertentu.
2. Max Drawdown
Maximum drawdown adalah penurunan maksimum harga reksa dana dari titik tertinggi ke titik terendah selama periode tertentu.
Jadi, max drawdown mencerminkan risiko penurunan terbesar dari harga sebuah produk reksa dana.
3. Asset Under Management (AUM)
AUM adalah total dana kelolaan dari sebuah produk reksa dana.
Jadi AUM menggambarkan berapa besar total dana investor yang diinvestasikan dalam produk reksa dana tersebut.
Semakin besar jumlah AUM, maka bisa menggambarkan tingginya tingkat kepercayaan investor.
4. Expense Ratio
Expense Ratio mengukur besaran biaya operasional reksa dana dibanding rata-rata nilai aset bersih dalam satu tahun terakhir.
Misalnya, meliputi management fee, custodian fee, biaya transaksi aset, dan lainnya. Semakin rendah expense ratio, bisa dikatakan pengelolaan produk reksa dananya juga semakin efisien.
Namun sebelum memilih produk reksa dana, jangan lupa juga kita harus mengenal dan memilih jenis reksa dananya terlebih dahulu.
Ada beberapa jenis reksa dana, yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana obligasi, atau reksa dana saham.