Kisah Warga Afghanistan: Hidup Kelaparan Akibat Bencana Banjir Bandang
RIAU24.COM - Beberapa provinsi di wilayah timur, tengah, selatan dan barat Afghanistan telah dilanda hujan lebat yang mengakibatkan negara miskin itu dihantam banjir bandang dan tanah longsor.Akibat insiden itu, lebih dari 180 orang meninggal dunia, sedikitnya 8.000 orang kini hidup terlantar dan sedikitnya 3.000 rumah rusak total.
Seperti dilansir dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan menyebut jika provinsi Kunar, Laghman, Logar, Wardak, Nangarhar, Nuristan, Paktia dan Parwan adalah daerah yang paling parah terkena dampaknya.
UN OCHA – dalam update terbarunya – menyebutkan bahwa pada bulan ini saja, sedikitnya 118 orang meninggal dunia akibat banjir bandang. Hingga hari ini, Rabu, 31 Agustus 2022, beberapa provinsi Afghanistan telah menghadapi hujan lebat dan banjir dalam beberapa pekan terakhir.
Sedikitnya 20 orang tewas dan 30 lainnya terluka di provinsi Logar.
Afghanistan telah terhuyung-huyung akibat bencana alam tahun ini, termasuk kekeringan dan gempa bumi dahsyat yang menewaskan lebih dari 1.000 orang pada Juni 2022.
Sejak Taliban mengambil alih setahun yang lalu, negara ini telah terputus dari sistem keuangan internasional.