Desa Binaan RAPP Raih Sertifikat Utama ProKlim
"Dalam kegiatan mitigasi perubahan iklim, masyarakat melakukan pengelolaan sampah dengan memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik dan kotoran ternak dapat dikomposkan untuk menyuburkan tanaman KRPL. Menggunakan kotoran ternak milik petani untuk membuat biogas sederhana untuk menggunakan energi baru terbarukan dan menghemat energi," jelasnya.
Mabrur menambahkan Desa-desa yang telah menerima program pemberdayan dari RAPP telah dapat diselaraskan dengan kegiatan ProKlim yang kemudian dapat didaftarkan sebagai desa ProKlim.
"Selain itu, masih banyak kegiatan adaptasi dan mitigasi lainnya yang dilakukan secara mandiri oleh masyarakat. Hal ini kemudian diperkuat melalui program Community Development RAPP, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau. Seluruh kegiatan yang dilakukan didokumentasikan dan didaftarkan sebagai kegiatan desa ProKlim dalam Sistem Registrasi Nasional (SRN) di bawah naungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," tutupnya.
Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan, PTPN Rilis Varietas Kultur Jaringan Kelapa Sawit dengan Potensi CPO Tinggi
"Selain itu, masih banyak kegiatan adaptasi dan mitigasi lainnya yang dilakukan secara mandiri oleh masyarakat. Hal ini kemudian diperkuat melalui program Community Development RAPP, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau. Seluruh kegiatan yang dilakukan didokumentasikan dan didaftarkan sebagai kegiatan desa ProKlim dalam Sistem Registrasi Nasional (SRN) di bawah naungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," tutupnya.