Denny Siregar Disebut Islamofobia, Mahfud MD: Dia Tak Mewakili Negara
RIAU24.COM - Mahfud MD selaku Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) secara terang – terangan menilai pegiat media sosial Denny Siregar mengenai Islamofobia.
Hal ini buntut dari tudingan Denny Siregar mengenai santri cilik sebuah pondok pesantren yang membawa bendera tauhid warna hitam dan putih sebagai calon teroris dan tidak mewakili negara Indonesia.
“Itu perseorangan. Semua tahu Denny Siregar tak mewakili negara. Kan sama saja dengan orang lain yang bilang di lambang Salib ada jin kafir atau bilangin orang yang bersemedi di candi itu sebagai musyrik. Itu tak ada yg mewakili negara. Itu dari privat ke privat,” cuit Mahfud MD di akun Twitternya @mohmahfudmd, Minggu (28/8/2022).
Penegasan itu disampaikan Mahfud MD menanggapi pertanyaan warganet atau netizen @archaband*** kepada dirinya di Twitter.
“1. Apakah bapak menilai ini termasuk islamofobia oleh perseorangan atau tidak? 2. Apakah bapak menilai ini bisa mengganggu keamanan atau tidak? 3. Apa yang dilakukan menkopolhukam karena anda diberi wewenang untuk mengendalikannya,” cuit @archaband*** yang menyertakan foto cuitan Denny Siregar yang menuding santri di Tasikmalaya sebagai calon teroris.
Sedangkan cuitan netizen itu merespons cuitan Mahfud MD sebelumnya.
Mahfud menjawab pertanyaan tersebut denga mengikuti poin-poin yang tertera. Berikut jawaban dari Mahfud MD:
- Tidak ada Islamofobia oleh negara, yang ada antar warga privat;
- Kaum muslimin tidak radikal, yang radikal hanya sekelompok kecil orang yg mengatasnamakan Islam;
- Jangan sembarang menuduh orang radikal dengan mengejeknya sabagi kadrun, mungkin itu hanya spiritualitas,” cuit Mahfud MD.
Lebih lanjut, Mahfud juga menyempatkan pertanyaan dari netizen lain terkait permasalahan yang serupa.
“Tindakan pemerintah apa Pak sama warga privat yg Islamofobia ???” cuit @ant1ceb***.
“Ya, diarahkan secara persuasif saja agar tak melanggar hukum dengan menista secara provokatif. Sama dengan Tauhid Yahudifobia atau Keristenfobia. Ada yg selalu teriak Kristenisasi atau bilang agama tertentu syirik. Tp kalau menista agama secara menantang ya ditindak. Misalnya Kece dan lain-lain,” jawab Mahfud.
(***)