Gedung Arsip yang Menyimpan Sidik Jari Seluruh Warga AS Milik FBI Sebelum Adanya Komputer 1944
RIAU24.COM - Sebuah proyek Manhattan bukan hanya kisah sukses yang menarik karena hasil langsungnya dalam mejpproduksi senjata nuklir pertama, itu juga mengesankan untuk skala besar.
Proyek ini merupakan sumber utama lapangan kerja, sama seperti negara yang baru pulih dari Depresi Hebat.
Selama perjalanannya, iia memperkerjakan lebih dari 600.000 orang (ini sebagian karena tingkat turnover yang tinggi), dengan 125.310 karyawan aktif pada puncaknya (hanya 22 bulan setelah proyek dimulai).
Mengingat statstik ini, latar belakang dan isin keamanan untuk karyawan baru saja sudah merupakan tugas besar, terutama tanpa komputer, dikutip dari akun instragram @kamarjeri_official (28/8/2022).
Volume investigasi latar belakang militer yang ditangani FBI begitu tinggi sehingga mereka mengubah DC Armory (arena olahraga serbaguna yang masih ada), menjadi fasilitas pengarsipan sementara.
Pada awal proyek, FBI menambahkan 400.000 kartu file bulan ke arsipannya. Pada tahun 1944, badan tersebut berisi jutaan kartu arsip dan catatan sidik jari.
Proyek ini juga menelan biaya lebih dari 2 Miliar Dolar AS, yang mungkin tidak terdengar banyak pada awalnya.
Sebagai catatan tambahan, jumlah yang dihasilkan AS untuk memerangi Perang Dunia II setara dengan lebih dari 4 Triliun dalam mata uang Dolar AS pada hari ini!, atau sekitar 59,4 Kuadriliun Rupiah.
Bagi Anda yang masih tidak terkesan dengan statistik ini, ada satu kompponen terakhir yang menempatkan proyek ini di level lain, adalah kerahasiaan.
Gagassan tentang proyek berskala besar yang tetap menjadi rahasia selama beberapa tahun adalah luar biasa dan agak menakutkan, jika Anda membayangkan operasi rahasia apa yang sedang berlangsung saat ini.
(***)