RIAU24.COM - Petinju Inggris-Somalia, Ramla Ali memenangkan pertarungan profesional wanita pertama di Arab Saudi ketika dia menjatuhkan lawannya Crystal Garcia Nova di babak pembukaan.

Nova dihentikan oleh serangkaian pukulan ke atas tali selama satu menit dan lima detik menuju pertarungan di bawah kartu acara ‘Rage on the Red Sea’ di Jeddah pada hari Sabtu.

Dalam wawancara pasca-pertarungan, Ramla mengungkapkan kekecewaannya karena tidak bisa keluar dari ‘first gear.’

Promotor Eddie Hearn kemudian menunjukkan bahwa pemain berusia 29 tahun itu terlalu kritis terhadap penampilannya, dan memuji pelatih Manny Robles dengan meningkatkan kekuatan pukulannya.

“Saya benar-benar merasa tinju wanita adalah masa depan,” kata Ramla.

“Semua orang sekarang sangat bersemangat untuk menonton tinju wanita dan itu akan terus berkembang pesat di tahun-tahun mendatang,” tambahnya.

Ramla Ali sebelumnya mengatakan itu adalah kehormatan untuk menjadi salah satu dari dua wanita pertama yang bertarung secara profesional di Kerajaan.

Nova mengatakan kepada Al Arabiya, di sela-sela konferensi pers pada hari Rabu bahwa pertarungan itu adalah pesan kepada semua wanita muda bahwa tinju tidak hanya untuk pria, tinju juga untuk wanita.

Pihak berwenang di Kerajaan konservatif sebelumnya telah membatasi partisipasi perempuan dalam olahraga.

Namun, beberapa tahun terakhir telah melihat kemajuan yang belum pernah terjadi sebelumnya ketika reformasi Visi 2030 negara itu sedang berlangsung.

The Rage on the Red Sea, yang dipimpin oleh pertarungan kejuaraan kelas berat antara Oleksandr Usyk dan Anthony Joshua, adalah acara pertandingan tinju pertama bagi Arab Saudi.

(***)