RIAU24.COM - Penulis Salman Rushdie yang diserang pada hari Jumat di sebuah acara di New York telah melepas bantuan ventilator, dalam sebuah laporan.

Rushdie dirawat di rumah sakit setelah tersangka penyerang berusia 24 tahun, Hadi Matar, bergegas ke atas panggung di Chautauqua Institution dan menikamnya beberapa kali.

Orang-orang bergegas menyelamatkan penulis kelahiran India itu ketika layanan darurat tiba di tempat kejadian.

Rushdie diterbangkan ke rumah sakit saat dokter melakukan operasi di rumah sakit Pennsylvania.

Agen buku Rushdie, Andrew Wylie, membenarkan bahwa Rushdie dapat berbicara lagi.

Wylie telah mengklaim sebelumnya bahwa penulis mungkin kehilangan mata karena serangan brutal saat menginformasikan bahwa saraf Rushdie di lengannya terputus dan hatinya ditikam dan rusak.

Serangan itu dikutuk oleh beberapa pemimpin dan aktivis di seluruh dunia satu diantaranya kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell.

"Penolakan internasional terhadap tindakan kriminal semacam itu, yang melanggar hak-hak dasar dan kebebasan, adalah satu-satunya jalan menuju dunia yang lebih baik dan lebih damai," kata Josep.

Sementara, penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan mengungkapkan pikirannya dalam sebuah tweet.

“Serangan terhadap Salman Rushdie mengerikan. Kami semua berdoa untuk kesembuhannya yang cepat,” tulis Jake.

(***)