Waspadai 4 Tanda Kanker Rahim yang Biasanya Diabaikan Wanita, Satu Diantaranya Masalah Pencernaan
RIAU24.COM - Kanker endometrium atau kanker rahim merupakan kanker paling umum dari organ reproduksi wanita. Namun, kanker ini termasuk jenis yang sulit dikenali sejak dini.
"Seringkali gejalanya tidak jelas dan dapat dikaitkan dengan gal lain karena pikiran orang tidak langsung tertuju ke kanker," kata kepala onkologi medis di Valley Health System, Eleonora Teplinsky.
Akibatnya, banyak orang salah didiagnosis atau menunggu terlalu lama untuk mencari pengobatan. Namun bila seseorang bisa mengalami gejala, tandanya bisa seperti penjabaran berikut ini:
1. Pendarahan yang tidak biasa
Tanda awal paling umum dari kanker endometrium adalah pendarahan vagina atau bercak di luar periode menstruasi normal. Menstruasi yang tidak teratur dapat menimbulkan kekhawatiran pada gadis muda.
"Kuncinya adalah tidak mengabaikan pendarahan itu. Ketika ada sesuatu yang tidak beres dari tubuh, dan itu tidak normal, periksalah," saran Teplinsky, dikutip Insider.
2. Nyeri panggul atau nyeri saat berhubungan seksual
Kanker endometrium juga bisa menyebabkan rasa sakit di daerah panggul, dan ini bisa samar sehingga sering diabaikan.
"Kita tidak selalu mengaitkannya dengan kanker, tetapi apa pun yang terasa tidak enak harus dievaluasi," sambungnya.
Menurut Teplinsky, seks yang menyakitkan atau pendarahan setelahnya layak untuk diperiksa.
3. Merasa kembung terus-menerus
Kanker rahim terkadang dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Bisa juga terasa kembung atau kenyang yang tidak biasa.
"Jika Anda makan beberapa suap dan merasa terlalu kenyang untuk terus makan, itu tidak normal," kata Teplinsky.
4. Masalah pencernaan dapat mengindikasikan kanker stadium lanjut
Salah satu faktor yang membuat kanker endometrium dan kanker reproduksi lainnya sulit dideteksi adalah terkadang disalahartikan sebagai masalah pencernaan, termasuk refluks asam atau sindrom iritasi usus besar (IBS).
"Gejala seperti mual, muntah, dan gangguan pencernaan lainnya mudah disalahartikan," ungkap Teplinsky.
(***)