RIAU24.COM - Menko Polhukam, Mahfud MD memberikan bocoran lagi terkait motif Ferdy Smabo melakukan penembakan terhadap Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dan membuat skenario fiktif yang menutupi kebenaran dari insiden tersebut.

Diketahui, motif penembakan Brigadir J oleh Ferdy Sambo akan diumumkan oleh Polri setelah pendalaman terhadap sejumlah saksi yang bersangkutan dengan kasus tersebut.

Namun, Mahfud MD lagi-lagi memberikan spoiler atau bocoran terkait motif penembakan perwira kepolisian tersebut. Ia mengatakan motif tersebut hanya boleh didengar oleh orang dewasa dan sangat sensitif.

"Soal bukti itu, biar dikonstruksi hukumnya. Karena itu sensitif hanya boleh didengar oleh orang dewasa," ujar Mahfud MD dalam jumpa pers yang disiarkan dari Youtube Kemenko Polhukam, Selasa (9/8/2022) dikutip wartaekonomi.co.id.

Kemudian, ia menambahkan bahwa terdapat 31 aparat kepolisian yang telah diperiksa oleh pihak berwenang yang terbukti melakukan pelanggaran kode etik yakni menghilangkan barang bukti, yang nantinya akan dikenakan unsur pidana.

"Kalau ditemukan pelanggaran etiknya berhimpitan dengan pidana, misalnya sengaja mencopot CCTV untuk hilangnya jejak dan alat bukti, itu bisa ke pidana juga. Yang penting sekarang telurnya sudah pecah, itu yang kita apresiasi dari Polri," jelasnya yang mengapresiasi Polri terkait penetapan tersangka Ferdy Sambo.