Perihal Istri Ferdy Sambo dan Brigadir J, Dahlan Iskan Ungkit Asmara, Uang dan Rahasia Besar
RIAU24.COM - Melalui tulisannya, Dahlan Iskan mencoba menelaah akan motif dibalik kematian Brigadir J atau Brigadir Yosua Hutabarat di rumah mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Dalam tulisan yang bertajuk ‘Mendung Udan’, Dahlan Iskan menyinggung tentang skenario pelecehan seksual yang diketahui telah terjadi kepada istri Ferdy Sambo hingga soal hubungan asmara Brigadir J.
Ia juga mempertanyakan dalam tulisan tersebut apakah istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi akan konsisten dengan skenario yang mana dirinya telah dilecehkan secara seksual.
"Kelihatannya skenario pelecehan seksual ini akan runtuh juga," demikian tulis Dahlan Iskan yang dikutip dari Disway edisi Senin (8/8).
Menurut Dahlan, runtuhnya skenario itu akan menimbulkan spekulasi baru soal motif tembak-menembak di rumah Irjen Ferdy Sambo.
"Apa dong motif tembak-menembak itu. Perbuatan harus ada motif," ujarnya. "Mulailah beredar luas di medsos soal rahasia besar yang dibocorkan. Yakni, di sekitar duit besar," lanjutnya.
Lebih lanjutm ia menulis bahwa kondisi itulah penyebab pengacara Brigadir J menggemakan perihal pembunuhan berencana yang terjadi pada kliennya.
Diketahui, Brigadir J juga pernah mengungkapkan bahwa jiwanya sedang terancam dan dia sudah pamit kepada kekasihnya, Vera Simanjuntak.
"Hidupnya tidak akan lama. Carilah penggantinya," lanjut Dahlan.
Selanjutnya, Dahlan mengutarakan mengenai CCTV yang dicoba sebagai alat untuk mematahkan perihal pembunuhan berencana itu. Akan tetapi, melalui rekaman CCTV digambarkan bahwa Irjen Sambo, istri, dan rombongan dua mobil tiba hampir bersamaan di Duren Tiga pada 8 Juli 2022 sore dari Magelang.
"Jam-jam kejadian begitu cepat. Masih ada terekam pula senda gurau. Tertawa-tawa. Lalu dor-dor-dor. Berarti spontan. Bukan pembunuhan berencana," begitu tulis Dahlan.
Diakhir ia melanjutkan, bahwa soal pembunuhan berencana kembali mendapat angin segar. Skenario yang telah disusun rapi sudah berantakan dan berserakan. Namun, masih begitu banyak drama yang dinanti meski dua babak sudah terlewati.
"Irjen Ferdy Sambo yang pangkat dan jabatannya melesat begitu cepat terancam runtuh hampir seketika. Itulah hidup. Persis seperti digambarkan dalam lagu Mendung Tanpo Udan," demikian Dahlan Iskan menyudahi tulisannya.
(***)