BBM Non Subsidi Resmi Naik Lagi, Warganet: Semenjak Dirutnya Ahok Naik Terus
RIAU24.COM - Harga BBM non-subsidi kembali dilakukan penyesuaian. PT Pertamina (Persero) pada 3 Agustus 2022 ini resmi menaikkan harga tiga jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidinya.
Kali ini, PT Pertamina (Persero) menaikan harga Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex. Kenaikan harga ketiga produk BBM tersebut sudah terjadi dua kali dalam waktu kurang dari sebulan, dimana terakhir pada 10 Juli 2022 sebagaimana mengutip dari Cnbcindonesia.com Kamis (4/8/2022)
Dalam pengumuman di website Pertamina, disebutkan bahwa Pertamina melakukan penyesuaian harga BBM Umum ini dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum. Rabu (3/8/2022).
Sementara harga Dexlite (CN 51) melonjak lebih tinggi sebesar Rp 2.800 per liter untuk masing-masing wilayah penjualan. Sedangkan Pertamina Dex (CN 53) naik Rp 2.400 untuk seluruh wilayah penjualan.
Kekesalan warganet akan kenaikan harga BBM ini ramai di media sosial hingga menyinggung Dirut Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Dilihat BBM selalu naik sejak Ahok menjadi Dirut Pertamina. Masyarakat mengklaim posisi Ahok di Pertamina hanya membuat sensara rakyat kecil dan tapi anugrah bagi mereka yang berduit dan yang doyan korup tulis @helmi_fells di twitter.
“Bang**** semenjak ahok yg megang makin rusak tak terkendali harga minyak”kesal @Budicitra di kolom komentar Instagram Pertamina.
“Naik naik semua pasti naik, tinggi-tinggi sekali, kiri kanan kulihat saja banyak pejabat pengusaha party semua huahahaaaaaancor (Emot tertawa),"ujar akun @ryan.
Cuitan ini banyak mendapat respon warganet yang kesal akan kenaikan harga minyak BBM ini. Masyarakat pun membandingkan harga daerah nya dibanding dengan harga BBM Ibukota.
Pertamax Turbo (RON 98) secara rata-rata mengalami kenaikan harga Rp 1.700 per liter. Mulai dari Rp 16.200 per liter menjadi Rp 17.900 per liter di wilayah Jakarta, hingga Rp 16.900 per liter menjadi Rp 18.600 per liter untuk wilayah Riau.
“Mahalan Riau dari pada ibukota, kami penghasil minyak, kami yang mahal”tulis akun @ronnyardianz. (Mer)