Nelson Mandela: Legenda dan Humornya
RIAU24.COM - Kenangan Nelson Mandela, aktivis anti-apartheid legendaris yang menjabat sebagai Presiden Afrika Selatan 1994-1999, sangat dihormati di negara itu.
Pejuang yang menghabiskan 27 tahun hidupnya memperjuangkan hak-hak orang Afrika non-kulit putih menghembuskan nafas terakhirnya pada 13 Desember 2013.
Mandela dikenal karena aktivisme dan perjuangannya selama puluhan tahun untuk mengakhiri Apartheid di Afrika Selatan, dan juga dikenang karena selera humornya.
Madiba, begitu ia akrab disapa, sering mengolok-olok, bahkan membuat lelucon yang mencela diri sendiri hanya untuk membuat nyaman orang lain di sekitarnya. Tapi leluconnya tidak langsung dan seperti negarawan.
Mandela dianugerahi Medali Emas Kongres AS pada tahun 1999. Dalam pidato penerimaannya di Kongres AS, ia mengungkapkan satu penyesalan hidupnya, yakni gagal menjadi juara tinju kelas berat dunia.
"Ada satu penyesalan yang saya miliki sepanjang hidup saya. Yaitu bahwa saya tidak pernah menjadi juara tinju kelas berat dunia. Saya ingin teman saya Evander Holyfield tahu bahwa hari ini saya merasa seperti juara tinju kelas berat dunia," katanya kepada para anggota parlemen AS yang disambut dengan gelak tawa.
Evander Holyfield adalah petinju yang telinganya terkenal dipotong oleh Mike Tyson. Pertandingan yang terkenal itu terjadi hanya tiga tahun sebelumnya. Holyfield adalah juara kelas berat di awal 90-an.
‘Halo Elizabeth’
Mungkin butuh perawakan Nelson Mandela untuk lolos dari menganggap Ratu Inggris sebagai Elizabeth. Mandela selalu berbicara dengan ratu menggunakan nama depannya. Dia tentu saja menghormatinya. Sang ratu, pada gilirannya, memanggilnya dengan Nelson.
Mandela sendiri lahir di keluarga kerajaan sukunya.
Sesuai pidato parlemen tahun 2013, mantan PM Inggris Gordon Brown, Mandela ingin orang tertentu dari sukunya diundang ke Istana Buckingham. Setelah mencoba saluran diplomatik, dia memutuskan untuk menelepon ratu secara langsung.
Kata-kata pertamanya kepada Ratu Inggris selama panggilan dilaporkan adalah, "Halo Elizabeth, apa kabar Duke?". Sementara catatan resmi mengatakan ratu tidak berkomitmen dalam jaminannya, Mandela pada akhirnya berhasil.
(***)