Inilah Dampak ke Jemaah Haji Indonesia Jika Terjadi Delay oleh Garuda dan Saudi Airlines Saat Fase Kepulangan
RIAU24.COM - Pihak PPIH Arab Saudi meminta kepada maskapai penerbangan yang memulangkan jemaah haji Indonesia ke tanah air, yakni Garuda Indonesia dan Saudi Airlines agar tidak terjadi delay atau keterlambatan selama jadwal kepulangan jemaah haji gelombang kedua.
Hal ini karena berkaca kepada kasus delay oleh Garuda Indonesia pada saat pemulangan gelombang pertama jemaah haji yang terjadi keterlambatan jadwal dari yang seharusnya.
Dua kloter yang terkena dampak delay yakni jemaah haji kloter 1 Embarkasi Banjarmasin (BDJ 1) delay 24 jam dan kloter 6 embarkasi Medan (MES) delay 12 jam.
Arsad Hidayat selaku Ketua PPIH Arab Saudi mengatakan, masalah jadwal kepulangan jemaah sudah menjadi perhatian oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Ia menambahkan tidak ingin ada kejadian lagi perihal keterlambatan kepulangan jemaah haji di gelombang kedua.
"Ini jadi pelajaran berharga buat pihak maskapai tidak hanya Garuda, Saudi Airlines juga," ujar Arsad kepada Media Center Haji (MCH), Selasa (2/8/2022).
Arsad mengatakan, jika jadwal kepulangan ini terlambat maka akan berdampak kepada jemaah haji, yakni secara psikologis dan berdampak ke fisik jemaah. Ia menyebutkan bahwa jemaah haji ingin pulang ke daerah masing-masing namun ketika delay dikhawatirkan mengganggu kesehatan jemaah haji.
"Kedua kaitan dengan hal-hal lainnya, hotel tempat jemaah tinggal. Kan otomatis, hotel tempat jemaah haji tinggal sudah habis dan selesai masa tinggalnya harus keluar dari hotel. Ketika keluar dari hotel pihak maskapai harus persiapkan, walaupun itu sudah tanggung jawab pihak maskapai cuma ya mengganggu saja," katanya.
Lebih lanjut, Arsad menegur dan mengingatkan kepada pihak Garuda Indonesia dan Saudi Airlines agar insiden delay ini tidak terjadi lagi pada kepulangan jemaah haji gelombang kedua hingga akhir fase kepulangan yakni 13 Agustus 2022.
"Tolonglah di fase kedua, apalagi menjelang terakhir keberangkatan tidak ada lagi delay. Saya kira delay di awal-awal sudah cukup ya, caranya bagaimana saya kira pihak maskapai lebih tahu," tegasnya.
Diakhir Arsad menyebutkan kasus delay kepulangan jemaah haji Indonesia ini akan menjadi bahan evaluasi dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini dan tahun – tahun berikutnya.
(***)