Baim Wong Daftarkan Citayam Fashion Week ke HAKI Menuai Banyak Kontroversi, Kini Angkat Bicara
RIAU24.COM - Baim Wong yang merupakan suami dari model cantik Paula Verhoeven, dikabarkan telah mendaftarkan Citayam Fashion Week ke Dirjen HAKI (Hak Kekayaan Intelektual).
Dengan nomor permohonan JID2022052181 pada 20 Juli 2022 lalu.
Sontak hal tersebut menjadi sorotan publik, kabar tersebut pun sampai kepada Baim.
Ia menyayangkan atas adanya komentar serta respon negatif tersebut. Ia meminta masyarakat untuk tidak asal mengambil kesimpulan saja.
Melalui akun Instagramnya @baimwong mengunggah sebuah postingan tulisan yang menjelaskan kenapa ia mendaftarkan Citayam Fashion Week (CFK) ke HAKI.
Ia menjelaskan bahwasannya CFW ini bukan miliknya, melainkan milik mereka semua yang memboomingkannya, dan ini milik Indonesia.
“Citayam Fashion Week ini bukan milik saya. Ini milik mereka semua, ini milik Indonesia”, ungkapnya.
Suami dari Paula itu juga menjelaskan bahwasannya ia memiliki visi untuk menjadikan CFW ini sebagai ajang yang legal dan tidak musiman saja.
Dengan tujuan agar bisa memajukan fashion Indonesia dimata dunia.
Baim juga mengatakan hal ini dilakukannya ini bergerak dikarenakan istrinya yang menganggap bahwa masyarakat telah mempedulikan fashion.
“Ternyata di Indonesia, fashion itu ga harus mahal dan mereka bangga memakainya. Kebanggaan itu adalah achievement yg penting dan itu hrs dibudayakan” lanjutnya lagi.
Sebelum mendaftarkan ke HAKI diketahui Baim telah berusaha untuk mengundang Bonge, Kurma, Jeje dan Roy.
Hal itu dilakukannya karena merekalah yang menjadikan CFW ini populer sehingga ia mengharapkan agar Citayam bisa menjadi daerah yang hebat kedepannya.
“Insyaallah saya ga ngada2, kalian boleh langsung menanyakan ke pihak yang bersangkutan. Kapan saya pertama kali hub Bonge. Kapan saya mendaftarkan haki. Kapan saya berbicara dengan semua org yg berhubungan dgn CFW. Kapan saya minta ijin pak Mentri untuk memindahkan CFW ke tempat lebih layak. Kapan saya minta ijin Dirut Sarinah menjaga2 kalau suatu saat mereka ga boleh di dukuh atas karena keadaan skrg terlalu ramai.” Baim juga menutup kalimat itu dengan ungkapan bahwa itu semua bukan untuk kepentingan pribadinya.