Kemiskinan Ekstrem di Riau, Pengamat: Kurangnya Perhatian Pemerintah pada Masyarakat Kalangan Bawah
Hari ini, sebut dia di Indonesia muncul data yang miris, angka kemiskinannya yaitu kemiskinan terdidik. Artinya Sarjana S1 bahkan S2 tidak bekerja dan itu muncul masalah baru karena masalah faktor yang dasarnya adalah mindset pemikirannya yang tidak bisa berubah.
“Salah satu cara untuk keluar dari kemiskinan adalah berbisnis, berniaga, berdagang. Tapi mereka tidak punya kemampuan, itu mungkin bukan beban pemerintah tapi memang pemerintah yang bertanggung jawab utama harusnya ada suntik (bantuan,red) dari pemerintah.” tuturnya.
Pemerintah, tambah dia, membiarkan terjadinya kemiskinan struktural. Pemerintah membuat kebijakan yang setengah-setengah yang membuat kebijakan yang awalnya mendukung, sekarang seperti tidak mendapat dukungan penuh, saling tumpang tindih.
Lalu sebut dia lagi, ada lima aspek yang harus di selesaikan oleh pemerintah, yaitu
"Jadi biaya pendidikan ditekan, dimurahkan, tapi yang anehnya pendidikan itu cuma sampai SMA, Perguruan Tinggi tidak, karena Perguruan Tinggi tidak masuk dalam pendidikan yang harus diamanatkan Negara," paparnya.