RIAU24.COM - Sedikitnya 13 orang tewas dalam pertempuran antara kelompok bersenjata di ibu kota Libya, Tripoli, kata juru bicara layanan darurat kota itu.

Para pejuang saling tembak di distrik pusat di mana beberapa badan pemerintah dan internasional, bersama dengan misi diplomatik, bermarkas, dan bentrokan menyebar ke daerah Ain Zara dan Asbaa pada hari Jumat.

Itu adalah eskalasi terbaru yang mengancam perdamaian relatif setelah hampir satu dekade perang saudara di Libya, di mana dua set otoritas yang bersaing terkunci dalam kebuntuan politik. Perpecahan telah memicu beberapa insiden kekerasan di Tripoli dalam beberapa bulan terakhir.

Juru bicara Ambulans dan Layanan Darurat Tripoli Osama Ali mengatakan setidaknya 13 orang tewas dan 27 lainnya terluka akibat bentrokan tersebut. Seorang juru bicara kementerian dalam negeri mengatakan tiga dari korban tewas adalah warga sipil.

Pihak-pihak utama yang terlibat keduanya berafiliasi dengan Dewan Kepresidenan, sebuah badan yang terdiri dari tiga orang yang bertindak sebagai kepala negara transisi. Mereka termasuk pasukan RADA, kata seorang juru bicara kementerian dalam negeri.

Pejuang dari RADA, salah satu kekuatan paling kuat di Tripoli, terlihat di sekitar sebagian besar wilayah pusat pada Jumat pagi, sementara gedung Dewan Kepresidenan utama kosong.