Pemerintah Akselerasi Peremajaan Sawit Rakyat di Kabupaten Siak
RIAU24.COM - Pemerintah mempercepat realisasi program peremajaan sawit rakyat (PSR) atau replanting di Kabupaten Siak dengan menerapkan good agriculture practice melalui kerja sama strategis multipihak.
"Program PSR kita laksanakan adalah upaya kita untuk mewujudkan target dan keberlanjutan program tersebut. Diharapkan penanaman di kebun-kebun rakyat lainnya akan dilanjutkan," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Siak Ir H Budiman Safari M.Kes belum lama ini.
PSR merupakan salah satu program strategis nasional sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan kelapa sawit nasional yang saat ini rata-rata sebesar 3-4 ton/hektare dan umur tanaman di atas 25 tahun.
Pelaksanaan program PSR dengan penggunaan bibit unggul dan penerapan good agriculture practice
Program PSR ditargetkan dari 2020-2022 untuk lahan seluas 540 ribu hektare dan didukung pembiayaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) sebesar Rp30 juta/hektare untuk maksimal lahan seluas 4 hektare/pekebun.
Ketentuan kemitraan yang telah dirancang selain untuk mempercepat pelaksanaan PSR, sekaligus bertujuan untuk memastikan kualitas kebun sawit rakyat akan tumbuh dengan kualitas yang sama dengan kualitas kebun perusahaan mitranya.
"Perusahaan mitra diharapkan bertanggung jawab untuk membantu pekebun membangun kebun sawitnya dengan kualitas minimal sama dengan kebun mitranya atau bahkan lebih baik dengan memanfaatkan teknologi yang terkini serta memastikan aspek keberlanjutan baik dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan," ujar Budiman.
Sementara itu dari sisi pembiayaan, pemerintah juga menyediakan dukungan kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga yang disubsidi dan grace period selama lima tahun. Dengan dukungan tersebut, pekebun membayar cicilan setelah tanaman sawit menghasilkan.
Adapun pada kegiatan tersebut replanting dilaksanakan untuk kebun kelapa sawit milik 1.233 petani swadaya dengan total lahan seluas 2.844 hektare yang tersebar di 16 desa.
Skema kemitraan ini melibatkan Sinar Mas Agribusiness and Food sebagai perusahaan inti dengan 16.361 petani plasma.
Jenis bibit yang digunakan adalah DXP Dami Mas dengan produktivitas mencapai 25-30 ton TBS/hektare. Khusus 2022 ini, Sinar Mas menargetkan 1.300 hektare lahan petani swadaya.(Infotorial/Lin)