Benarkah Hewan Bisa Memprediksi Cuaca dan Bencana Alam seperti Gempa dan Tsunami?
RIAU24.COM - Kita tahu bahwasannya hewan bereaksi terhadap sinyal lingkungan, terutama jika menyangkut perubahan cuaca.
zxc1
Misalnya, binatang akan melarikan diri, bertingkah aneh atau bersembunyi jika angin kencang melanda suatu daerah.
Para peneliti mengamati jenis perilaku ini di antara sekelompok hiu. Ternyata, saat cuaca ekstrem, misalnya seperti kala Badai Tropis Gabrielle 2007 melanda, sejumlah hiu berenang ke perairan yang lebih dalam untuk melindungi diri dari badai.
zxc2
Burung dan lebah juga bisa merasakan penurunan tekanan udara ini dan secara naluriah akan mencari perlindungan. Burung juga menggunakan indra tekanan udara ini untuk menentukan waktu yang aman untuk bermigrasi.
Groundhog atau marmot tanah, binatang yang umumnya ditemukan di Amerika Utara, sejauh ini adalah hewan yang dikenal paling mampu memprediksi cuaca oleh orang Eropa.
Namun, penelitian tentang hewan bisa memprediksi cuaca, apalagi bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami, masih sangat terbatas, dan umumnnya hanya bersifat pendapat umum.
Meski begitu, beberapa binatang memang lebih banyak menggunakan indra pendengarannya yang sangat tajam, dan ada banyak bunyi di dunia ini yang tak bisa didengar manusia. Itulah yang kemudian membuat orang berpikir bahwa binatang bisa mendengar datangnya bencana.
Sejumlah peneliti juga berpendapat bahwa gajah dapat mendeteksi kedatangan gempa bumi lantaran gelombang kejut gempa bumi dan gelombang laut menghasilkan suara dalam jangkauan infrasonik. Gajah diperkirakan mampu merasakan gelombang kejut di tanah melalui kaki mereka.