Menu

Fantastis, Pendapatan Arab Saudi Dari Haji Capai Rp 450 Triliun

Riko 12 Jul 2022, 15:06
Foto (net)
Foto (net)

RIAU24.COM - Selain dari penjualan minyak, Arab Saudi ternyata mendapatkan pendapatan ratusan triliun dari penyelenggaraan ibadah haji. Pendapatan dari haji dan umrah ini hampir 3 persen dari PDB non-minyak. Selasa (12/7/2022).

Data dari Global Destination Cities Index 2019 yang diliris oleh Mastercard, Mekkah Arab Saudi berhasil pendapatan sebesar US$20 Miliar atau Rp300 Triliun dari penyelenggaraan ibadah tersebut pada 2018. Tahun ini pendapatan dari haji diperkirakan bisa mencapai US$ 30 Miliar atau 450 Triliun dan juga menciptakan 100 ribu lapangan pekerjaan pada tahun 2022.

Dikutip dari CNNIndonesia.com 

Arab Saudi mulai memikirkan cara mendapatkan sumber pendapatan lain selain dari minyak. Salah satunya adalah dari pelaksanaan haji, yang memiliki potensi hampir 2 miliar umat Islam.

Setelah Raja Salman bin Abdulaziz mengambil alih kekuasaan pada 2015, Arab Saudi meluncurkan proyek senilai US$ 21 miliar demi memperluas Masjidil Haram di Makkah untuk menampung 300.000 jemaah tambahan. Setahun kemudian, Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengidentifikasi haji sebagai rencana untuk mendiversifikasi ekonomi Saudi pada 2030.

"Tidak seperti (sektor energi), di mana Arab Saudi selalu khawatir tentang pesaing di masa depan. Di bidang haji dan umrah mereka dijamin tidak memiliki persaingan," kata Direktur Penelitian di Bahrain, Omar Al-Ubaydli, Kamis (7/7/2022).

Tahun ini dilaporkan ada 1 juta jemaah haji, termasuk 850 ribu dari luar negri mengikuti ibadah haji tahun ini. Jumlah ini yang terbesar setelah pandemi.

Dikutip dari inside Saudi, jemaah haji dan umrah menyumbang pendapatan US$ 12 Miliar dari haji sekitar Rp 179 triliun dan US$ 4 Miliar sekitar Rp 60 triliun dari umrah. 

Jumlah jemaah telah menyusut secara signifikan selama pandemi, tetapi pemerintah menargetkan 30 juta peziarah pada 2030. Ibadah haji telah menguras keuangan pemerintah karena biaya infrastruktur, pemeliharaan, dan keamanan, tetapi telah menghasilkan banyak uang untuk sektor swasta.

Dalam dua tahun, Dana Investasi Publik milik negara berencana membuka proyek Rou'a Al Haram Al Makki yang jaraknya tidak lebih dari satu mil dari Ka'bah, dengan 70.000 kamar hotel baru dan 9.000 unit tempat tinggal. Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi US$ 2,1 miliar untuk ekonomi Saudi. (Mer)