Demokrat Belum Gabung Koalisi, AHY Digadang-gadang Jadi Cawapres KIB
RIAU24.COM - Menyikapi wacana koalisi antara Golkar dan Demokrat, Nurul Arifin selaku Wakil Ketua Umum Bidang Komunikasi dan Informasi, DPP Golkar mengatakan akan menyambut baik.
Sambutan tersebut bukan untuk perihal koalisi antara kedua partai namun untuk bergabungnya Demokrat jika ingin masuk ke dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB)
KIB yang beranggotakan Partai Golkar, PAN, dan PPP masih membuka kesempatan untuk parpol lain yang ingin bergabung ke dalam koalisi.
"Kalau soal pembicaraan yang lain semuanya diserahkan kepada kesepakatan di koalisi tersebut. Itu keputusan bersama, kan kita sifatnya equals kolegial dan setara. Jadi dalam mengambil keputusan demikian," kata Nurul Arifin, Minggu (10/7/2022) dikutip dari sindonews.
Menyusul kabar mengenai nama Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) digadang-gadang berpeluang untuk menjadi cawapres KIB, Nurul merasa untuk sampai ke sana Partai Demokrat sebaiknya bergabung terlebih dahulu dengan KIB.
"Ya, Demokratnya aja belum bergabung. Nunggu Demokratnya bergabung dulu," ucap Nurul Arifin.
Disisi lain, Arsul Sani selaku Wakil Ketua Umum PPP mengatakan akan menyambut baik apabila Partai Demokrat mau bergabung dengan KIB.
"Setiap (parpol) yang ingin bergabung dengan KIB kita sambut baik. Jika ada parpol lain yang bergabung dan kemudian duduk bersama-sama untuk terlebih dahulu membicarakan platform bersama koalisi ke depan, tentu akan menyambutnya dengan terbuka," ucap Arsul Sani.
Mengenai bakal capres dan cawapres, Arsul Sani mengatakan bahwa KIB belum membicarakan hal tersebut. Ia menegaskan bahwa KIB tidak akan terburu-buru menetapkan paslon Capres-Cawapres yang akan diusung di Pilpres 2024.
"Ini memberikan kesempatan kepada parpol-parpol lainnya termasuk Partai Demokrat untuk bisa terlibat nantinya dalam penentuan paslon setelah soal platform dimaksud bisa diselesaikan," jelas Arsul Sani.
Viva Yoga Mauladi selaku Wakil Ketua Umum PAN, menambahkan secara terpisah bahwa AHY berpeluang sama dengan ketum lainnya untuk diusung menjadi kandidat capres-cawapres jika nantinya bergabung ke KIB.
Lebih lanjut, ia mengatakan di KIB pemutusan soal capres-cawapres yang akan diajukan akan dilakukan secara transparan, objektif, rasional, dan terukur dalam penentuan paslon. Hal tersebut diukur dari popularitas, kesukaan, elektabilitas, dan faktor-faktor penunjang lainnya.
"Karena seluruh ketua umum partai politik di KIB memiliki peluang yang sama untuk maju di Pilpres," kata Viva.
Kemudian, Viva mengungkapkan bahwa selain kader internal, KIB juga dapat mengusung sosok eksternal untuk dimajukan sebagai kandidat capres-cawapres.
"Memang kita mengutamakan dari internal. Namun kami juga tidak menutup mata figur eksternal yang dapat berguna bagi nusa dan bangsa," tutupnya.***